BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lokasi
Maluku terletak antara 2030’-90LS dan 1240-136BT.
Batas sebelah utara adalah Laut Seram, batas sebelah selatan adalah Lautan
Indonesia dan Laut Arafura, batas sebelah timur adalah Provinsi Papua, batas
sebelah barat adalah Laut Sulawesi. Luas wilayah Maluku 712.479 km2, yang
terdiri dari daratan 54.185 km2 dan lautan 68.294 km2. Jumlah pulau
632 pulau besar dan kecil.
Penularan
penyakit yang diakibatkan virus HIV/AIDS di Provinsi Maluku saat ini semakin
memprihatinkan karena sudah menyebar ke 11 kabupaten dan kota setelah setelah
kasus ini pertama kali ditemukan di kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara tahun
1994 lalu. Penyebaran HIV/AIDS ditularkan oleh seorang anak buah kapal (ABK)
kewarganegaraan asing (WNA). Infeksi tersebut menyebar menjadi tiga kasus
sekaligus. Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku karena kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksa kesehatan rumah sakit maupun puskesmas.
Ironisnya ada kasus terbaru yang kedapatan di Kabupaten SBB, terdapat tiga
balita yang sudah terjangkiti HIV, bahkan satu diantaranya masih berusia tiga
bulan sehingga kalau kondisinya sudah seperti ini, sesungguhnya semua pihak
terkait perlu mengambil sikap tegas untuk melakukan pencegahan dan
penanggulangan.
Pencegahan
penyebaran virus HIV/AIDS selain dengan sosialisasi terpenting adalah
memutuskan potensi induk yakni mereka yang positif tertular, sehingga tidak
menyebar kepada orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS di tiap kabupaten di provinsi Maluku?
2. Bagaimana
jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2009 di provinsi Maluku?
3. Bagaimana
jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2010 di provinsi Maluku?
4. Bagaimana
mengetahui graduasi jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di
provinsi Maluku?
5. Bagaimana
mengetahui perbandingan jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di
provinsi Maluku
6. Bagaimana
mengatasi HIV/AIDS di Maluku?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS di tiap kabupaten di provinsi Maluku
2. Untuk
mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2009 di provinsi Maluku
3. Untuk
mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2010 di provinsi Maluku
4. Untuk
mengetahui graduasi jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di
provinsi Maluku
5. Untuk
mengetahui perbandingan jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di
provinsi Maluku
6. Untuk
mengatasi HIV/AIDS di Maluku
D.
Manfaat
Sebagai informasi kepada masyarakat agar jumlah
penderita HIV/AIDS menjadi berkurang dan cepat mengambil langkah promosi,
preventif dan kuratif sehingga jumlah penderita HIV/AIDS tidak bertambah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi HIV/AIDS
1.
Pengertian
HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency
Virus yang terdapat di dalam cairan
tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau
cairan vagina dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang
bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat
ringan sekalipun. Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak
sehat dalam waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka
dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman,
tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi
tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat
digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak
memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek
biasa.\
2.
Pengertian
AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan
virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk
menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS
disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya
dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus
HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit,
karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun. Sampai sekarang belum
ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung
terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa
tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV
positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
3.
Pengertian
IMS
IMS (Infeksi Menular Seksual) sering juga disebut
penyakit Kelamin, yaitu penyakit-penyakit yang sebagian besar ditularkan
melalui hubungan seks atau hubungan kelamin.
Orang yang mengidap IMS memiliki resiko yang lebih
besar untuk terinfeksi HIV, karena luka yang terbuka memberikan jalan masuk
bagi HIV.
HIV terutama ditularkan lewat hubungan seks, karena
itu HIV juga termasuk jenis IMS.
4.
Gejala-Gejala
atau Tanda-Tanda AIDS
a. Merasa
kelelahan yang berkepanjangan.
b. Deman
dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
c. Batuk
yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
d. Diare/mencret
terus-menerus selama 1 bulan.
e. Bintik-bintik
berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.
f. Berat
badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1
bulan.
g. Pembesaran
kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
Kita
tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau tidak. Pada
kenyataannya, pengidap HIV terlihat sangat sehat. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hai ini adalah melalui tes darah HIV. Di Indonesia, terdapat cukup
banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dapat membantu untuk mendapatkan
pelayanan tes darah.
Pemeriksaan
darah bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya anti bodi HIV di dalam
darah. Antibodi HIV ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi system kekebalan
tubuh terhadap infeksi HIV. Oleh sebab itu, pemeriksaan ini lebih tepat disebut
"Tes Antibodi HIV" bukan tes AIDS.
Hal ini
penting untuk memastikan status kita. Jika kita positif, dapat segera dilakukan
perawatan kesehatan lebih lanjut yang intensif agar dapat menjaga kondisi dan
mencegah penularan kepada orang lain.
5.
Gejala-Gejala
atau Tanda-Tanda IMS
a.
Ada cairan yang keluar dari penis,
vagina atau dubur.
b.
Terasa pedih atau panas sewaktu
buang air kecil dan/atau melakukan hubungan seks.
c.
Nyeri di perut bagian bawah
(wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki. Pada wanita seringkali
gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena IMS.
d.
Melepuh, lecet, kutil, ruam
dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin, alat kelamin dan/atau mulut.
e.
Gejala seperti itu juga meliputi
demam, pusing nyeri otot dan/atau pembengkakan kelenjar.
6.
Metode/Teknik
Penyebaran Virus HIV/AIDS
a. Darah
Contoh:
Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah
menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
b. Cairan
Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh:
Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
c. Cairan
Vagina pada Perempuan
Contoh:
Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral
seks, dll.
d. Air
Susu Ibu / ASI
Contoh
: Bayi minum asi dari wanita HIV+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan
lain sebagainya.
e. Cairan
Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+:
·
Air liur / air ludah / saliva
·
Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
·
Air mata
·
Air keringat
·
Air seni / air kencing / air pipis /
urin / urine
7.
Penularan
HIV/AIDS
a. Hubungan
seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah
terinfeksi HIV.
b. Transfusi
darat atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
c. Melalui
Alat Suntik.
d. HIV
tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, menggunakan
peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau
tinggal serumah.
B.
Data
HIV/AIDS di Tiap Kabupaten di Provinsi Maluku
1.
Kabupaten
Buru
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
60
|
80
|
70
|
29.01
|
52.67
|
42.85
|
23
|
32
|
30
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
30
|
30
|
30
|
9.67
|
17.55
|
0
|
3
|
5
|
0
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
150
|
190
|
170
|
2.1
|
2.66
|
0
|
4
|
4
|
0
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
1140
|
1530
|
1340
|
0.39
|
0.78
|
0.74
|
6
|
9
|
10
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
850
|
1140
|
1000
|
0.17
|
0.23
|
0
|
2
|
2
|
0
|
Gay - Male Sex with Male
|
130
|
390
|
260
|
0.76
|
2.5
|
0
|
3
|
3
|
0
|
Waria - Transvestite
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
10
|
10
|
10
|
1.24
|
5
|
0
|
0
|
1
|
0
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
58582
|
59582
|
59082
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
60952
|
62952
|
61962
|
-
|
-
|
-
|
56
|
41
|
40
|
2.
Kota
Ambon
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
90
|
120
|
110
|
29.01
|
52.67
|
36.36
|
35
|
47
|
40
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
40
|
50
|
50
|
9.67
|
17.55
|
20
|
5
|
7
|
10
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
750
|
1310
|
1030
|
2.13
|
4.13
|
2.91
|
28
|
31
|
30
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
7370
|
12910
|
10140
|
0.48
|
1.09
|
0.69
|
62
|
81
|
70
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
5510
|
9640
|
7580
|
0.14
|
0.38
|
0.26
|
14
|
21
|
20
|
Gay - Male Sex with Male
|
530
|
1580
|
1060
|
0.76
|
2.5
|
0.94
|
12
|
13
|
10
|
Waria - Transvestite
|
90
|
110
|
100
|
6.21
|
25
|
20
|
7
|
23
|
20
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
250
|
300
|
280
|
1.24
|
5
|
3.57
|
4
|
13
|
10
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
230
|
320
|
280
|
5.55
|
5.79
|
7.14
|
18
|
13
|
20
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
104984
|
116464
|
110724
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
119844
|
142804
|
131354
|
-
|
-
|
-
|
249
|
185
|
230
|
3.
Kabupaten
Maluku Tenggara
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
20
|
30
|
30
|
29.01
|
52.67
|
33.33
|
9
|
11
|
10
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
10
|
10
|
10
|
9.67
|
17.55
|
0
|
1
|
2
|
0
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
650
|
1140
|
900
|
2.28
|
6
|
3.33
|
26
|
39
|
30
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
8260
|
14450
|
11360
|
0.49
|
1.47
|
0.88
|
71
|
122
|
100
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
6170
|
10800
|
8490
|
0.13
|
0.5
|
0.23
|
15
|
31
|
20
|
Gay - Male Sex with Male
|
120
|
370
|
250
|
0.76
|
2.5
|
0
|
3
|
3
|
0
|
Waria - Transvestite
|
120
|
210
|
170
|
6.21
|
25
|
11.76
|
13
|
30
|
20
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
330
|
570
|
450
|
1.24
|
5
|
2.22
|
7
|
17
|
10
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
50
|
80
|
70
|
0.34
|
5.79
|
0
|
0
|
3
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
35985
|
47915
|
41950
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
51715
|
75575
|
63680
|
-
|
-
|
-
|
258
|
145
|
190
|
4.
Kabupaten
Seram Bagian Barat
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
80
|
110
|
100
|
29.01
|
52.67
|
40
|
32
|
42
|
40
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
30
|
50
|
40
|
9.67
|
17.55
|
25
|
5
|
5
|
10
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
100
|
180
|
140
|
3.33
|
9
|
7.14
|
6
|
9
|
10
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
1710
|
2990
|
2350
|
0.7
|
1.69
|
1.27
|
21
|
29
|
30
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
1280
|
2230
|
1760
|
0.17
|
0.54
|
0.56
|
4
|
7
|
10
|
Gay - Male Sex with Male
|
80
|
250
|
170
|
0.76
|
2.5
|
0
|
2
|
2
|
0
|
Waria - Transvestite
|
30
|
50
|
40
|
6.21
|
25
|
25
|
3
|
8
|
10
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
80
|
140
|
110
|
1.24
|
5
|
0
|
2
|
4
|
0
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
69659
|
72269
|
70964
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
73049
|
78269
|
75674
|
-
|
-
|
-
|
106
|
75
|
110
|
5.
Kabupaten
Kepulauan Aru
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
40
|
50
|
50
|
29.01
|
52.67
|
40
|
15
|
21
|
20
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
20
|
20
|
20
|
9.67
|
17.55
|
0
|
2
|
4
|
0
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
660
|
950
|
810
|
7.05
|
13.33
|
9.87
|
88
|
67
|
80
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
7880
|
11420
|
9650
|
1.47
|
2.95
|
2.07
|
233
|
168
|
200
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
5890
|
8530
|
7210
|
0.36
|
0.74
|
0.55
|
31
|
44
|
40
|
Gay - Male Sex with Male
|
40
|
110
|
80
|
0.76
|
2.5
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Waria - Transvestite
|
70
|
100
|
90
|
6.21
|
25
|
11.11
|
6
|
18
|
10
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
190
|
270
|
230
|
1.24
|
5
|
4.34
|
3
|
10
|
10
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
15116
|
21776
|
18446
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
29906
|
43226
|
36586
|
-
|
-
|
-
|
333
|
379
|
360
|
6.
Kabupaten
Maluku Tengah
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
310
|
400
|
360
|
29.01
|
52.67
|
38.88
|
116
|
163
|
140
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
130
|
170
|
150
|
9.67
|
17.55
|
13.33
|
16
|
23
|
20
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
220
|
290
|
260
|
1.72
|
3.18
|
3.84
|
5
|
7
|
10
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
2000
|
2670
|
2340
|
0.41
|
0.9
|
0.42
|
11
|
18
|
10
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
1490
|
2000
|
1750
|
0.15
|
0.26
|
0
|
3
|
4
|
0
|
Gay - Male Sex with Male
|
770
|
2300
|
1540
|
0.76
|
2.5
|
1.29
|
18
|
19
|
20
|
Waria - Transvestite
|
10
|
10
|
10
|
6.21
|
25
|
0
|
1
|
3
|
0
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
20
|
20
|
20
|
1.24
|
5
|
0
|
0
|
1
|
0
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
170586
|
173496
|
172041
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
175536
|
181356
|
178471
|
-
|
-
|
-
|
238
|
170
|
200
|
7.
Kabupaten
Maluku Tenggara Barat
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
70
|
90
|
80
|
29.01
|
52.67
|
37.5
|
26
|
37
|
30
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
30
|
40
|
40
|
9.67
|
17.55
|
0
|
4
|
5
|
0
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
100
|
0
|
50
|
0
|
5
|
0
|
0
|
5
|
0
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
590
|
0
|
300
|
0
|
1.01
|
0
|
0
|
6
|
0
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
440
|
0
|
220
|
0
|
0.45
|
0
|
0
|
2
|
0
|
Gay - Male Sex with Male
|
140
|
420
|
280
|
0.76
|
2.5
|
0
|
3
|
4
|
0
|
Waria - Transvestite
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
69066
|
68246
|
68656
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
70436
|
68796
|
69626
|
-
|
-
|
-
|
59
|
33
|
30
|
8.
Kabupaten
Seram Bagian Timur
Populasi Berisiko
|
Estimasi
|
||||||||
Populasi
|
Prevalensi
|
ODHA
|
|||||||
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rata-rata
|
Pop Rendah
Prev Tinggi |
Pop Tinggi
Prev Rendah |
Rata-rata
|
|
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug
User (IDU)
|
40
|
50
|
50
|
29.01
|
52.67
|
40
|
15
|
21
|
20
|
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of
IDU
|
20
|
20
|
20
|
9.67
|
17.55
|
0
|
2
|
4
|
0
|
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
|
100
|
0
|
50
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pelanggan WPS - Client of FSW
|
350
|
0
|
180
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
|
260
|
0
|
130
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Gay - Male Sex with Male
|
40
|
110
|
80
|
0.76
|
2.5
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Waria - Transvestite
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pelanggan Waria - Client of Travestite
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
|
37507
|
36877
|
37192
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keseluruhan
|
38317
|
37057
|
37702
|
-
|
-
|
-
|
26
|
18
|
20
|
2009
KABUPATEN
|
PENDERITA
|
Ambon
|
635
|
Maluku
Tenggara
|
84
|
Kepulauan
Aru
|
62
|
Maluku
Tenggara Barat
|
34
|
Maluku
Tengah
|
47
|
Seram
Bagian Timur
|
2
|
Seram
Bagian Barat
|
22
|
Buru
|
12
|
2010
POSISI
|
KABUPATEN
|
PENDERITA
|
HIV
|
AIDS
|
1
|
Ambon
|
705
|
338
|
367
|
2
|
Maluku
Tenggara
|
110
|
69
|
41
|
3
|
Kepulauan
Aru
|
75
|
60
|
15
|
4
|
Malukun
Tengah (Malteng)
|
68
|
27
|
41
|
5
|
Maluku
Tengah Barat (MTB)
|
51
|
30
|
21
|
6
|
Seram
Bagian Barat (SBB)
|
36
|
11
|
25
|
7
|
Seram
Bagian Timur (SBT)
|
14
|
5
|
9
|
8
|
Buru
|
12
|
3
|
9
|
|
|
|
|
|
BAB III
ANALISIS
A. Provinsi Maluku
1.
Kabupaten
di Provinsi Maluku
NO.
|
KABUPATEN
|
1
|
Ambon
|
2
|
Maluku
Tenggara
|
3
|
Kepulauan
Aru
|
4
|
Maluku
Tengah (Malteng)
|
5
|
Maluku
Tengah Barat (MTB)
|
6
|
Seram
Bagian Barat (SBB)
|
7
|
Seram
Bagian Timur (SBT)
|
8
|
Buru
|
2.
Posisi
Maluku Terkena HIV/AIDS di Indonesia
Maluku sudah berada di posisi ke enam dengan
pretalensi tinggi 14,21 artinya per 100 ribu penduduk, sedangkan dari jumlah
kasus Maluku tidak masuk dalam 10 besar (urutan ke-14), dan diantara 100 ribu
penduduk Maluku ada sekitar 14 sampai 15 orang yang sudah terinfeksi AIDS.
Secara kumulatif tahun 1994 awal pertama kali di
Tual terhitung Maret 2011 sudah ditemukan sekitar 1455 kasus, tahun 2009
ditemukan 209 kasus, tahun 2010 meningkat cukup banyak dengan 380 kasus,
sedangkan tahun 2011 sampai bulan Juni, sudah sekitar 252 kasus baru, jadi
sampai akhir 2011 sekitar 400-an bahkan mungkin 500.
3.
Jumlah
Penderita HIV/AIDS Menurut Umur di Provinsi Maluku
UMUR
|
PERSENTASE
|
0-14 tahun
|
4%
|
15-39 tahun
|
82%
|
40-60 tahun
|
14%
|
B.
Penderita
HIV/AIDS Tahun 2009 di Provinsi Maluku
f. Kabupaten
yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kota Ambon,
karena:
a. Sering
menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
c. Kurangnya
koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d. Penggunaan
jarum suntik narkoba yang tak steril.
e. Faktor
geografisnya yang merupakan daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang
luas, Maluku khususnya Ambon sering menjadi tempat persinggahan bagi
kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun Korea.
f. Ambon
merupakan provinsi dari maluku sehingga menjadi pusat pemerintahan, akibatnya
banyak tempat lokalisasi ilegal.
g. Kabupaten
yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kabupaten Seram Bagian Timur, karena:
a. Jumlah
kasus di Seram Bagian Timur (SBT) hanya 14 kasus, terdiri dari lima kasus HIV
dan sembilan kasus AIDS, lebih rendah dari kabupaten lain yang ada di provinsi
Maluku.
b. Di
sana jarang terdapat lokalisasi.
c. Walaupun
di Maluku merupakan daerah kepulauan, tetapi kabupaten Seram Bagian Timur bukan
merupakan pusat pemerintahan, sehingga aktivitas perdagangan tidak ada.
C.
Penderita
HIV/AIDS Tahun 2010 di Provinsi Maluku
h. Kabupaten
yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kota Ambon,
karena:
a. Sering
menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
c. Kurangnya
koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d. Penggunaan
jarum suntik narkoba yang tak steril.
e. Pada
tahun 2010 pemerintah belum bisa menekan angka kasus HIV secara maksimal,
sehingga provinsi Ambon menjadi meningkat dari pada tahun 2009.
i. Kabupaten
yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kabupaten Buru, karena:
a. Aktivitas
di buru masih didominasi oleh penduduk lokal, masih jarang adanya lokalisasi.
b. Masyakat
sudah banyak yang tahu tentang bahaya HIV/AIDS
c. Pemerintah
sudah cukup baik dalam menangani kasus HIV.
d. Jarangnya
pengangguran.
D.
Graduasi
Persebaran HIV / AIDS Tahun 2009 & 2010 di Provinsi Maluku
Berdasarkan data dan
peta di atas bahwasanya graduasi penyebaran HIV/ AIDS di provinsi Maluku adalah
sebagai berikut:
a. Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah 1,77- 2
b. Kabupaten
Buru adalah 1,54 – 1,77
c. Kota
Ambon adalah 1,3 – 1,54
d. Kabupaten
Maluku Tengah adalah 1,07 – 1,3
e. Kabupaten
Maluku Tenggara adalah 0,84 – 1,07
f. Kabupaten
Kepulauan Aru adalah 0,61 – 0,84
g. Kabupaten
Maluku Tenggara Barat adalah 0,38 – 0,61
h. Kabupaten
Seram Bagian Timur adalah 0,14 – 0,38
E.
Perbandingan
Persebaran HIV / AIDS Tahun 2009 & 2010 di Provinsi Maluku
1.
Kabupaten
Buru
a. Tahun
2009 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
b. Tahun
2010 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Buru tidak mengalami penurunan penderita (konstan) hal ini
diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
2.
Kabupaten
Seram Bagian Barat
a. Tahun
2009 = terdapat sebanyak 22 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
b. Tahun
2010 = terdapat sebanyak 36 penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan penderita, hal ini
diakibatkan kurang maksimalnya
penanggulangan di daerah ini.
3.
Kabupaten
Maluku Tengah
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 47
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 68
penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tengah mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan faktor geografisnya yang merupakan
daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang luas, sering menjadi tempat
persinggahan bagi kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun
Korea dan kurangnya dan kurang maksimalnya
penanggulangan di daerah ini.
4.
Kota
Ambon
Tahun
2009 = terdapat sebanyak 635 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
Tahun
2010 = terdapat sebanyak 705 penderita HIV/AIDS
f. Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Ambon mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan berperilaku
seks bebas, menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan kurang maksimalnya
penanggulangan di daerah ini.
5.
Kabupaten
Seram Bagian Timur
Tahun
2009 = terdapat sebanyak 2 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun
2010 = terdapat sebanyak 14 penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Seram Bagian Timur mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan terdapat lokalisasi (meskipun jumlahnya sedikit),
dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
6.
Kabupaten
Maluku Tenggara
Tahun
2009 = terdapat sebanyak 84 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
Tahun
2010 = terdapat sebanyak 110 penderita HIV/AIDS
g. Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tenggara mengalami peningkataan penderita, hal ini diakibatkan kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
7.
Kabupaten
Kepulauan Aru
Tahun
2009 = terdapat sebanyak 62 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
Tahun
2010 = terdapat sebanyak 75 penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Kepulauan Aru mengalami
peningkatan penderita, hal ini diakibatkan
kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
8.
Kabupaten
Maluku Tenggara Barat
Tahun
2009 = terdapat sebanyak 34 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
Tahun
2010 = terdapat sebanyak 51 penderita HIV/AIDS
Dari
perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tenggara Barat mengalami peningkatan penderita, hal ini
diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
F.
Upaya
Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS di Maluku
1.
Pencegahan
HIV/AIDS
a. Jangan
melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi
kesehatannya.
b. Hindari
berganti-ganti pasangan seksual.
c. Gunakanlah
kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi
HIV. Kondom merupakan penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran
cairan yang berasal dari dalam tubuh. Sewaktu hendak menggunakan kondom,
pastikan bahwa kondom tersebut berkualiatas baik, berstandar mutu internasional
dan perhatikan pula tanggal kadaluarsa kondom.
d. Jika
membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima
bebas HIV
e. Gunakan
alat suntik sekali pakai
f. Hindari
mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.
2.
Penanggulangan
HIV/AIDS
a. Pemerintah
daerah baik provinsi dan kabupaten/kota diminta senantiasa melakukan koordinasi
dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut.
b. Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
c. sebaiknya
tidak membiasakan diri melakukan hubungan seks bebas terutama di tempat
lokalisasi
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Maluku
sudah berada di posisi ke enam dengan pretalensi tinggi 14,21 artinya per 100
ribu penduduk, sedangkan dari jumlah kasus Maluku tidak masuk dalam 10 besar
(urutan ke-14), dan diantara 100 ribu penduduk Maluku ada sekitar 14 sampai 15
orang yang sudah terinfeksi AIDS.
2. Kabupaten
yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kota Ambon,
karena:
a. Sering
menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
c. Kurangnya
koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d. Penggunaan
jarum suntik narkoba yang tak steril.
e. Faktor
geografisnya yang merupakan daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang
luas, Maluku khususnya Ambon sering menjadi tempat persinggahan bagi
kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun Korea.
f. Ambon
merupakan provinsi dari maluku sehingga menjadi pusat pemerintahan, akibatnya
banyak tempat lokalisasi ilegal.
Kabupaten yang paling
rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2009
di provinsi Maluku adalah kabupaten Seram
Bagian Timur, karena:
a. Jumlah
kasus di Seram Bagian Timur (SBT) hanya 14 kasus, terdiri dari lima kasus HIV
dan sembilan kasus AIDS, lebih rendah dari kabupaten lain yang ada di provinsi
Maluku.
b. Di
sana jarang terdapat lokalisasi.
c. Walaupun
di Maluku merupakan daerah kepulauan, tetapi kabupaten Seram Bagian Timur bukan
merupakan pusat pemerintahan, sehingga aktivitas perdagangan tidak ada.
3. Kabupaten
yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kota Ambon,
karena:
a. Sering
menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
c. Kurangnya
koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d. Penggunaan
jarum suntik narkoba yang tak steril.
e. Pada
tahun 2010 pemerintah belum bisa menekan angka kasus HIV secara maksimal,
sehingga provinsi Ambon menjadi meningkat dari pada tahun 2009.
Kabupaten yang paling
rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2010
di provinsi Maluku adalah kabupaten Buru,
karena:
a. Aktivitas
di buru masih didominasi oleh penduduk lokal, masih jarang adanya lokalisasi.
b. Masyakat
sudah banyak yang tahu tentang bahaya HIV/AIDS
c. Pemerintah
sudah cukup baik dalam menangani kasus HIV.
d. Jarangnya
pengangguran.
4. Graduasi
penyebaran HIV/ AIDS di provinsi Maluku adalah sebagai berikut:
a.
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah
1,77- 2
b.
Kabupaten Buru adalah 1,54 – 1,77
c.
Kota Ambon adalah 1,3 – 1,54
d.
Kabupaten Maluku Tengah adalah 1,07 –
1,3
e.
Kabupaten Maluku Tenggara adalah 0,84 –
1,07
f.
Kabupaten Kepulauan Aru adalah 0,61 –
0,84
g.
Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah
0,38 – 0,61
h.
Kabupaten Seram Bagian Timur adalah 0,14
– 0,38
5. Perbandingan
jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku
Kabupaten Buru
a. Tahun
2009 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
b. Tahun
2010 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Seram Bagian Barat
a. Tahun
2009 = terdapat sebanyak 22 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan
diatas.
b. Tahun
2010 = terdapat sebanyak 36 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tengah
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 47
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 68
penderita HIV/AIDS
Kota Ambon
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 635
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 705
penderita HIV/AIDS
Kabupaten Seram Bagian Timur
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 2
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 14
penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tenggara
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 84
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 110
penderita HIV/AIDS
Kabupaten Kepulauan Aru
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 62
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 75
penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tenggara Barat
a.
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 34
penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 51
penderita HIV/AIDS
6. Mengatasi
HIV/AIDS di Maluku
Pencegahan HIV/AIDS
a. Jangan
melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi
kesehatannya.
b. Hindari
berganti-ganti pasangan seksual.
c. Gunakanlah
kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi
HIV. Kondom merupakan penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran
cairan yang berasal dari dalam tubuh. Sewaktu hendak menggunakan kondom,
pastikan bahwa kondom tersebut berkualiatas baik, berstandar mutu internasional
dan perhatikan pula tanggal kadaluarsa kondom.
d. Jika
membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima
bebas HIV
e. Gunakan
alat suntik sekali pakai
f. Hindari
mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.
Penanggulangan HIV/AIDS
g. Pemerintah
daerah baik provinsi dan kabupaten/kota diminta senantiasa melakukan koordinasi
dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut.
h. Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun
puskesmas
i.
sebaiknya tidak membiasakan diri
melakukan hubungan seks bebas terutama di tempat lokalisasi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Prevalensi
HIV/AIDS di Maluku Meningkat . (Online)
Asa, Simplexius. 2009. Efektivitas Penerapan Peraturan Daerah
Penanggulangan HIV & AIDS. Kupang
: Laporan akhir Penelitian
Profil Maluku. 2007. Profil Kesehatan Provinsi
Maluku Tahun 2007.
Ambon : Dinas Kesehatan Maluku
KPA. 2007. Strategi Nasional
Penanggulangan HIV dan AIDS 2007-2010. Draft Komisi Penanggulangan Aids.
LAMPIRAN
1 :
LAMPIRAN
2:
LAMPIRAN
3:
LAMPIRAN
4:
LAMPIRAN
5:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar