Sabtu, 14 Juli 2012

HIV/AIDS

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Lokasi Maluku terletak antara 2030’-90LS dan 1240-136BT. Batas sebelah utara adalah Laut Seram, batas sebelah selatan adalah Lautan Indonesia dan Laut Arafura, batas sebelah timur adalah Provinsi Papua, batas sebelah barat adalah Laut Sulawesi. Luas wilayah Maluku 712.479 km2, yang terdiri dari daratan 54.185 km2 dan lautan 68.294 km2. Jumlah pulau 632 pulau besar dan kecil.
Penularan penyakit yang diakibatkan virus HIV/AIDS di Provinsi Maluku saat ini semakin memprihatinkan karena sudah menyebar ke 11 kabupaten dan kota setelah setelah kasus ini pertama kali ditemukan di kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara tahun 1994 lalu. Penyebaran HIV/AIDS ditularkan oleh seorang anak buah kapal (ABK) kewarganegaraan asing (WNA). Infeksi tersebut menyebar menjadi tiga kasus sekaligus. Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa kesehatan rumah sakit maupun puskesmas. Ironisnya ada kasus terbaru yang kedapatan di Kabupaten SBB, terdapat tiga balita yang sudah terjangkiti HIV, bahkan satu diantaranya masih berusia tiga bulan sehingga kalau kondisinya sudah seperti ini, sesungguhnya semua pihak terkait perlu mengambil sikap tegas untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan.
Pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS selain dengan sosialisasi terpenting adalah memutuskan potensi induk yakni mereka yang positif tertular, sehingga tidak menyebar kepada orang lain.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS di tiap kabupaten di provinsi Maluku?
2.    Bagaimana jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2009 di provinsi Maluku?
3.    Bagaimana jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2010 di provinsi Maluku?
4.    Bagaimana mengetahui graduasi jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku?
5.    Bagaimana mengetahui perbandingan jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku
6.    Bagaimana mengatasi HIV/AIDS di Maluku?

C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS di tiap kabupaten di provinsi Maluku
2.      Untuk mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2009 di provinsi Maluku
3.      Untuk mengetahui jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2010 di provinsi Maluku
4.      Untuk mengetahui graduasi jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku
5.      Untuk mengetahui perbandingan jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku
6.      Untuk mengatasi HIV/AIDS di Maluku
D.                Manfaat
Sebagai  informasi kepada masyarakat agar jumlah penderita HIV/AIDS menjadi berkurang dan cepat mengambil langkah promosi, preventif dan kuratif sehingga jumlah penderita HIV/AIDS tidak bertambah.


















BAB II
KAJIAN TEORI
A.  Definisi HIV/AIDS
1.      Pengertian HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang  terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, air mani atau cairan vagina dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun. Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman, tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.\
2.      Pengertian AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit, karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
3.      Pengertian IMS
IMS (Infeksi Menular Seksual) sering juga disebut penyakit Kelamin, yaitu penyakit-penyakit yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks atau hubungan kelamin.
Orang yang mengidap IMS memiliki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV, karena luka yang terbuka memberikan jalan masuk bagi HIV.
HIV terutama ditularkan lewat hubungan seks, karena itu HIV juga termasuk jenis IMS.
4.      Gejala-Gejala atau Tanda-Tanda AIDS
a.       Merasa kelelahan yang berkepanjangan.
b.      Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
c.       Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
d.      Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan.
e.       Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.
f.       Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
g.      Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
        Kita tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau tidak. Pada kenyataannya, pengidap HIV terlihat sangat sehat. Satu-satunya cara untuk mengetahui hai ini adalah melalui tes darah HIV. Di Indonesia, terdapat cukup banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dapat membantu untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
        Pemeriksaan darah bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya anti bodi HIV di dalam darah. Antibodi HIV ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi system kekebalan tubuh terhadap infeksi HIV. Oleh sebab itu, pemeriksaan ini lebih tepat disebut "Tes Antibodi HIV" bukan tes AIDS.
        Hal ini penting untuk memastikan status kita. Jika kita positif, dapat segera dilakukan perawatan kesehatan lebih lanjut yang intensif agar dapat menjaga kondisi dan mencegah penularan kepada orang lain.
5.      Gejala-Gejala atau Tanda-Tanda IMS
a.      Ada cairan yang keluar dari penis, vagina atau dubur.
b.      Terasa pedih atau panas sewaktu buang air kecil dan/atau melakukan hubungan seks.
c.       Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki. Pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena IMS.
d.      Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin, alat kelamin dan/atau mulut.
e.       Gejala seperti itu juga meliputi demam, pusing nyeri otot dan/atau pembengkakan kelenjar.
6.      Metode/Teknik Penyebaran Virus HIV/AIDS
a.    Darah
Contoh: Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
b.    Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh: Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
c.    Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh: Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
d.   Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita HIV+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
e.    Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+:
·           Air liur / air ludah / saliva
·           Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
·           Air mata
·           Air keringat
·           Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine
7.      Penularan HIV/AIDS
a.       Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
b.      Transfusi darat atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
c.       Melalui Alat Suntik.
d.      HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, menggunakan peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang sama atau tinggal serumah.
B.       Data HIV/AIDS di Tiap Kabupaten di Provinsi Maluku
1.      Kabupaten Buru
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
60
80
70
29.01
52.67
42.85
23
32
30
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
30
30
30
9.67
17.55
0
3
5
0
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
150
190
170
2.1
2.66
0
4
4
0
Pelanggan WPS - Client of FSW
1140
1530
1340
0.39
0.78
0.74
6
9
10
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
850
1140
1000
0.17
0.23
0
2
2
0
Gay - Male Sex with Male
130
390
260
0.76
2.5
0
3
3
0
Waria - Transvestite
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pelanggan Waria - Client of Travestite
10
10
10
1.24
5
0
0
1
0
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
58582
59582
59082
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
60952
62952
61962
-
-
-
56
41
40

2.      Kota Ambon
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
90
120
110
29.01
52.67
36.36
35
47
40
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
40
50
50
9.67
17.55
20
5
7
10
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
750
1310
1030
2.13
4.13
2.91
28
31
30
Pelanggan WPS - Client of FSW
7370
12910
10140
0.48
1.09
0.69
62
81
70
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
5510
9640
7580
0.14
0.38
0.26
14
21
20
Gay - Male Sex with Male
530
1580
1060
0.76
2.5
0.94
12
13
10
Waria - Transvestite
90
110
100
6.21
25
20
7
23
20
Pelanggan Waria - Client of Travestite
250
300
280
1.24
5
3.57
4
13
10
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
230
320
280
5.55
5.79
7.14
18
13
20
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
104984
116464
110724
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
119844
142804
131354
-
-
-
249
185
230

3.      Kabupaten Maluku Tenggara
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
20
30
30
29.01
52.67
33.33
9
11
10
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
10
10
10
9.67
17.55
0
1
2
0
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
650
1140
900
2.28
6
3.33
26
39
30
Pelanggan WPS - Client of FSW
8260
14450
11360
0.49
1.47
0.88
71
122
100
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
6170
10800
8490
0.13
0.5
0.23
15
31
20
Gay - Male Sex with Male
120
370
250
0.76
2.5
0
3
3
0
Waria - Transvestite
120
210
170
6.21
25
11.76
13
30
20
Pelanggan Waria - Client of Travestite
330
570
450
1.24
5
2.22
7
17
10
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
50
80
70
0.34
5.79
0
0
3
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
35985
47915
41950
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
51715
75575
63680
-
-
-
258
145
190

4.      Kabupaten Seram Bagian Barat
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
80
110
100
29.01
52.67
40
32
42
40
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
30
50
40
9.67
17.55
25
5
5
10
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
100
180
140
3.33
9
7.14
6
9
10
Pelanggan WPS - Client of FSW
1710
2990
2350
0.7
1.69
1.27
21
29
30
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
1280
2230
1760
0.17
0.54
0.56
4
7
10
Gay - Male Sex with Male
80
250
170
0.76
2.5
0
2
2
0
Waria - Transvestite
30
50
40
6.21
25
25
3
8
10
Pelanggan Waria - Client of Travestite
80
140
110
1.24
5
0
2
4
0
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
69659
72269
70964
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
73049
78269
75674
-
-
-
106
75
110

5.      Kabupaten Kepulauan Aru
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
40
50
50
29.01
52.67
40
15
21
20
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
20
20
20
9.67
17.55
0
2
4
0
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
660
950
810
7.05
13.33
9.87
88
67
80
Pelanggan WPS - Client of FSW
7880
11420
9650
1.47
2.95
2.07
233
168
200
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
5890
8530
7210
0.36
0.74
0.55
31
44
40
Gay - Male Sex with Male
40
110
80
0.76
2.5
0
1
1
0
Waria - Transvestite
70
100
90
6.21
25
11.11
6
18
10
Pelanggan Waria - Client of Travestite
190
270
230
1.24
5
4.34
3
10
10
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
15116
21776
18446
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
29906
43226
36586
-
-
-
333
379
360

6.      Kabupaten Maluku Tengah
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
310
400
360
29.01
52.67
38.88
116
163
140
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
130
170
150
9.67
17.55
13.33
16
23
20
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
220
290
260
1.72
3.18
3.84
5
7
10
Pelanggan WPS - Client of FSW
2000
2670
2340
0.41
0.9
0.42
11
18
10
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
1490
2000
1750
0.15
0.26
0
3
4
0
Gay - Male Sex with Male
770
2300
1540
0.76
2.5
1.29
18
19
20
Waria - Transvestite
10
10
10
6.21
25
0
1
3
0
Pelanggan Waria - Client of Travestite
20
20
20
1.24
5
0
0
1
0
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
170586
173496
172041
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
175536
181356
178471
-
-
-
238
170
200

7.      Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
70
90
80
29.01
52.67
37.5
26
37
30
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
30
40
40
9.67
17.55
0
4
5
0
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
100
0
50
0
5
0
0
5
0
Pelanggan WPS - Client of FSW
590
0
300
0
1.01
0
0
6
0
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
440
0
220
0
0.45
0
0
2
0
Gay - Male Sex with Male
140
420
280
0.76
2.5
0
3
4
0
Waria - Transvestite
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pelanggan Waria - Client of Travestite
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
69066
68246
68656
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
70436
68796
69626
-
-
-
59
33
30

8.      Kabupaten Seram Bagian Timur
Populasi Berisiko
Estimasi
Populasi
Prevalensi
ODHA
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Pop Rendah
Prev Tinggi
Pop Tinggi
Prev Rendah
Rata-rata
Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) - Injecting Drug User (IDU)
40
50
50
29.01
52.67
40
15
21
20
Pasangan Penasun yang bukan Penasun - Partners of IDU
20
20
20
9.67
17.55
0
2
4
0
Wanita Penjaja Seks (WPS) - Female Sex Woker (FSW)
100
0
50
0
0
0
0
0
0
Pelanggan WPS - Client of FSW
350
0
180
0
0
0
0
0
0
Pasangan Pelanggan WPS - Partner of FSW Client
260
0
130
0
0
0
0
0
0
Gay - Male Sex with Male
40
110
80
0.76
2.5
0
1
1
0
Waria - Transvestite
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pelanggan Waria - Client of Travestite
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Warga Binaan Pemasyarakatan - Prisoner
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Populasi Resiko Rendah - Low Risk Population
37507
36877
37192
0
0
0
0
0
0
Keseluruhan
38317
37057
37702
-
-
-
26
18
20

2009
KABUPATEN
PENDERITA
Ambon
635
Maluku Tenggara
84
Kepulauan Aru
62
Maluku Tenggara Barat
34
Maluku Tengah
47
Seram Bagian Timur
2
Seram Bagian Barat
22
Buru
12

2010
POSISI
KABUPATEN
PENDERITA
HIV
AIDS
1
Ambon
705
338
367
2
Maluku Tenggara
110
69
41
3
Kepulauan Aru
75
60
15
4
Malukun Tengah (Malteng)
68
27
41
5
Maluku Tengah Barat (MTB)
51
30
21
6
Seram Bagian Barat (SBB)
36
11
25
7
Seram Bagian Timur (SBT)
14
5
9
8
Buru
12
3
9











BAB III
ANALISIS
A.  Provinsi Maluku
1.      Kabupaten di Provinsi Maluku
NO.
KABUPATEN
1
Ambon
2
Maluku Tenggara
3
Kepulauan Aru
4
Maluku Tengah (Malteng)
5
Maluku Tengah Barat (MTB)
6
Seram Bagian Barat (SBB)
7
Seram Bagian Timur (SBT)
8
Buru

2.      Posisi Maluku Terkena HIV/AIDS di Indonesia
Maluku sudah berada di posisi ke enam dengan pretalensi tinggi 14,21 artinya per 100 ribu penduduk, sedangkan dari jumlah kasus Maluku tidak masuk dalam 10 besar (urutan ke-14), dan diantara 100 ribu penduduk Maluku ada sekitar 14 sampai 15 orang yang sudah terinfeksi AIDS.
Secara kumulatif tahun 1994 awal pertama kali di Tual terhitung Maret 2011 sudah ditemukan sekitar 1455 kasus, tahun 2009 ditemukan 209 kasus, tahun 2010 meningkat cukup banyak dengan 380 kasus, sedangkan tahun 2011 sampai bulan Juni, sudah sekitar 252 kasus baru, jadi sampai akhir 2011 sekitar 400-an bahkan mungkin 500.
3.      Jumlah Penderita HIV/AIDS Menurut Umur di Provinsi Maluku
UMUR
PERSENTASE
0-14 tahun
4%
15-39 tahun
82%
40-60 tahun
14%

B.       Penderita HIV/AIDS Tahun 2009 di Provinsi Maluku
f.     Kabupaten yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kota Ambon, karena:
a.       Sering menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b.      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
c.       Kurangnya koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d.      Penggunaan jarum suntik narkoba yang tak steril.
e.       Faktor geografisnya yang merupakan daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang luas, Maluku khususnya Ambon sering menjadi tempat persinggahan bagi kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun Korea.
f.       Ambon merupakan provinsi dari maluku sehingga menjadi pusat pemerintahan, akibatnya banyak tempat lokalisasi ilegal.
g.    Kabupaten yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kabupaten Seram Bagian Timur, karena:
a.       Jumlah kasus di Seram Bagian Timur (SBT) hanya 14 kasus, terdiri dari lima kasus HIV dan sembilan kasus AIDS, lebih rendah dari kabupaten lain yang ada di provinsi Maluku.
b.      Di sana jarang terdapat lokalisasi.
c.       Walaupun di Maluku merupakan daerah kepulauan, tetapi kabupaten Seram Bagian Timur bukan merupakan pusat pemerintahan, sehingga aktivitas perdagangan tidak ada.
C.      Penderita HIV/AIDS Tahun 2010 di Provinsi Maluku











h.    Kabupaten yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kota Ambon, karena:
a.    Sering menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b.    Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
c.    Kurangnya koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d.   Penggunaan jarum suntik narkoba yang tak steril.
e.    Pada tahun 2010 pemerintah belum bisa menekan angka kasus HIV secara maksimal, sehingga provinsi Ambon menjadi meningkat dari pada tahun 2009.
i.      Kabupaten yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kabupaten Buru, karena:
a.       Aktivitas di buru masih didominasi oleh penduduk lokal, masih jarang adanya lokalisasi.
b.      Masyakat sudah banyak yang tahu tentang bahaya HIV/AIDS
c.       Pemerintah sudah cukup baik dalam menangani kasus HIV.
d.      Jarangnya pengangguran.
D.      Graduasi Persebaran HIV / AIDS Tahun 2009 & 2010 di Provinsi Maluku










Berdasarkan data dan peta di atas bahwasanya graduasi penyebaran HIV/ AIDS di provinsi Maluku adalah sebagai berikut:
a.       Kabupaten Seram Bagian Barat adalah 1,77- 2
b.      Kabupaten Buru adalah 1,54 – 1,77
c.       Kota Ambon adalah 1,3 – 1,54
d.      Kabupaten Maluku Tengah adalah 1,07 – 1,3
e.       Kabupaten Maluku Tenggara adalah 0,84 – 1,07
f.       Kabupaten Kepulauan Aru adalah 0,61 – 0,84
g.      Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah 0,38 – 0,61
h.      Kabupaten Seram Bagian Timur adalah 0,14 – 0,38
E.       Perbandingan Persebaran HIV / AIDS Tahun 2009 & 2010 di Provinsi Maluku
1.      Kabupaten Buru
a.    Tahun 2009 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.    Tahun 2010 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Buru tidak mengalami penurunan penderita (konstan) hal ini diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
2.      Kabupaten Seram Bagian Barat
a.    Tahun 2009 = terdapat sebanyak 22 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.    Tahun 2010 = terdapat sebanyak 36 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
3.      Kabupaten Maluku Tengah
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 47 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 68 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tengah mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan faktor geografisnya yang merupakan daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang luas, sering menjadi tempat persinggahan bagi kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun Korea dan kurangnya dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
4.      Kota Ambon
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 635 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 705 penderita HIV/AIDS
f.     Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Ambon mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan berperilaku seks bebas, menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
5.      Kabupaten Seram Bagian Timur
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 2 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 14 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Seram Bagian Timur mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan terdapat lokalisasi (meskipun jumlahnya sedikit), dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
6.      Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 84 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 110 penderita HIV/AIDS
g.    Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tenggara mengalami peningkataan penderita, hal ini diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas dan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
7.      Kabupaten Kepulauan Aru
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 62 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 75 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Kepulauan Aru  mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
8.      Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Tahun 2009 = terdapat sebanyak 34 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
Tahun 2010 = terdapat sebanyak 51 penderita HIV/AIDS
Dari perbandingan diatas, pada tahun 2009 dan 2010 di kabupaten Maluku Tenggara Barat mengalami peningkatan penderita, hal ini diakibatkan kurang maksimalnya penanggulangan di daerah ini.
F.       Upaya Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS di Maluku
1.      Pencegahan HIV/AIDS
a.       Jangan melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
b.      Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
c.       Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi HIV. Kondom merupakan penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh. Sewaktu hendak menggunakan kondom, pastikan bahwa kondom tersebut berkualiatas baik, berstandar mutu internasional dan perhatikan pula tanggal kadaluarsa kondom.
d.      Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima bebas HIV
e.       Gunakan alat suntik sekali pakai
f.       Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.
2.      Penanggulangan HIV/AIDS
a.       Pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota diminta senantiasa melakukan koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut.
b.      Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
c.       sebaiknya tidak membiasakan diri melakukan hubungan seks bebas terutama di tempat lokalisasi


















BAB IV
PENUTUP
A.      Simpulan
1.      Maluku sudah berada di posisi ke enam dengan pretalensi tinggi 14,21 artinya per 100 ribu penduduk, sedangkan dari jumlah kasus Maluku tidak masuk dalam 10 besar (urutan ke-14), dan diantara 100 ribu penduduk Maluku ada sekitar 14 sampai 15 orang yang sudah terinfeksi AIDS.
2.      Kabupaten yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kota Ambon, karena:
a.       Sering menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b.      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
c.       Kurangnya koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d.      Penggunaan jarum suntik narkoba yang tak steril.
e.       Faktor geografisnya yang merupakan daerah kepulauan. Karena memiliki perairan yang luas, Maluku khususnya Ambon sering menjadi tempat persinggahan bagi kapal-kapal ikan dari negara lain seperti Thailand maupun Korea.
f.       Ambon merupakan provinsi dari maluku sehingga menjadi pusat pemerintahan, akibatnya banyak tempat lokalisasi ilegal.
Kabupaten yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2009 di provinsi Maluku adalah kabupaten Seram Bagian Timur, karena:
a.       Jumlah kasus di Seram Bagian Timur (SBT) hanya 14 kasus, terdiri dari lima kasus HIV dan sembilan kasus AIDS, lebih rendah dari kabupaten lain yang ada di provinsi Maluku.
b.      Di sana jarang terdapat lokalisasi.
c.       Walaupun di Maluku merupakan daerah kepulauan, tetapi kabupaten Seram Bagian Timur bukan merupakan pusat pemerintahan, sehingga aktivitas perdagangan tidak ada.

3.      Kabupaten yang paling tinggi terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kota Ambon, karena:
a.    Sering menggunakan narkoba jenis jarum suntik, dan mereka yang berperilaku seks bebas
b.    Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
c.    Kurangnya koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut antara pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota
d.   Penggunaan jarum suntik narkoba yang tak steril.
e.    Pada tahun 2010 pemerintah belum bisa menekan angka kasus HIV secara maksimal, sehingga provinsi Ambon menjadi meningkat dari pada tahun 2009.
Kabupaten yang paling rendah terkena virus HIV/AIDS tahun 2010 di provinsi Maluku adalah kabupaten Buru, karena:
a.       Aktivitas di buru masih didominasi oleh penduduk lokal, masih jarang adanya lokalisasi.
b.      Masyakat sudah banyak yang tahu tentang bahaya HIV/AIDS
c.       Pemerintah sudah cukup baik dalam menangani kasus HIV.
d.      Jarangnya pengangguran.
4.      Graduasi penyebaran HIV/ AIDS di provinsi Maluku adalah sebagai berikut:
a.         Kabupaten Seram Bagian Barat adalah 1,77- 2
b.         Kabupaten Buru adalah 1,54 – 1,77
c.         Kota Ambon adalah 1,3 – 1,54
d.        Kabupaten Maluku Tengah adalah 1,07 – 1,3
e.         Kabupaten Maluku Tenggara adalah 0,84 – 1,07
f.          Kabupaten Kepulauan Aru adalah 0,61 – 0,84
g.         Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah 0,38 – 0,61
h.         Kabupaten Seram Bagian Timur adalah 0,14 – 0,38
5.      Perbandingan jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2009 dan tahun 2010 di provinsi Maluku
Kabupaten Buru
a.    Tahun 2009 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.    Tahun 2010 = terdapat sebanyak 12 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Seram Bagian Barat
a.    Tahun 2009 = terdapat sebanyak 22 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.    Tahun 2010 = terdapat sebanyak 36 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tengah
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 47 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 68 penderita HIV/AIDS
Kota Ambon
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 635 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 705 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Seram Bagian Timur
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 2 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 14 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tenggara
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 84 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 110 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Kepulauan Aru
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 62 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 75 penderita HIV/AIDS
Kabupaten Maluku Tenggara Barat
a.         Tahun 2009 = terdapat sebanyak 34 penderita HIV/AIDS seperti peta perbandingan diatas.
b.         Tahun 2010 = terdapat sebanyak 51 penderita HIV/AIDS
6.      Mengatasi HIV/AIDS di Maluku
Pencegahan HIV/AIDS
a.       Jangan melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya.
b.      Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
c.       Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi HIV. Kondom merupakan penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh. Sewaktu hendak menggunakan kondom, pastikan bahwa kondom tersebut berkualiatas baik, berstandar mutu internasional dan perhatikan pula tanggal kadaluarsa kondom.
d.      Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima bebas HIV
e.       Gunakan alat suntik sekali pakai
f.       Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.
Penanggulangan HIV/AIDS
g.      Pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota diminta senantiasa melakukan koordinasi dalam hal penanggulangan virus mematikan tersebut.
h.      Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas
i.        sebaiknya tidak membiasakan diri melakukan hubungan seks bebas terutama di tempat lokalisasi



















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012.  Prevalensi HIV/AIDS di Maluku Meningkat . (Online)
(http:// www.kpa.org.id, diakses tanggal 7 Januari 2012 pukul 08.00 WIB).

Asa, Simplexius. 2009.  Efektivitas Penerapan Peraturan Daerah Penanggulangan HIV & AIDS. Kupang : Laporan akhir Penelitian

Profil Maluku. 2007.  Profil Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2007. Ambon : Dinas Kesehatan Maluku

KPA. 2007.  Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2007-2010. Draft Komisi Penanggulangan Aids.

LAMPIRAN 1 :
LAMPIRAN 2:
LAMPIRAN 3:
LAMPIRAN 4:
LAMPIRAN 5:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar